Internet Positif
Saya menulis ini karena keprihatinan terhadap hilangnya kemerdekaan kita untuk mendapatkan informasi.
Positif
Situs terlarang tidak dapat diakses melalui jaringan ini karena terindikasi mengandung salah satu unsur Pornografi, Judi, Phising, SARA atau PROXY. Jika anda merasa situs ini tidak termasuk ke dalam kategori diatas, silahkan menghubungi aduankonten [at] depkominfo [dot] go [dot] id.
Saya mengutipnya persis dengan yang ditampilkan di situs web www.internet-positif.org. Dengan kata lain, Internet Positif adalah aplikasi pencegah akses informasi tertentu berbasis web bagi netizen; terutama yang mengandung unsur pornografi, judi, phising, SARA atau PROXY dengan menggunakan koneksi internet di Indonesia.
Pengalaman
Keprihatinan saya dimulai saat akan mengakses situs web broker-broker (pasar valuta asing, valas) yang terdaftar di Financial Conduct Authority (FCA) – Inggris Raya, Financial Services Complaint Ltd. – Selandia Baru . Sayang sekali, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena yang muncul justru sebuah halaman situs web penuh iklan, www.internet-positif.org. Kali ini, saya bisa mengatasinya dengan mengubah DNS jaringan internet bawaan penyedia layanan menjadi DNS Publik milik Google (8.8.8.8 dan 8.8.4.4). Akses pada situs web broker valas pun lancar dilakukan.
Berbulan-bulan setelah itu, akses ke situs web broker-broker tersebut tertutup kembali. Coba tebak, apa penyebabnya? Internet Positif. Kali ini, penyelesaiannya lebih sulit daripada sebelumnya karena DNS Publik milik Google sudah tidak bisa mengatasi. Lantas, saya mencoba 4 DNS bebas lain yang saya ketahui: Open DNS (208.67.220.220 dan 208.67.222.222), Norton DNS Server (198.153.194.50 dan 198.153.192.50), Comodo Secure DNS (8.20.247.20 dan 8.26.56.26), dan DNS Advantage (156.154.71.1 dan 156.154.70.1).
Saya menilai bahwa mengubah DNS sudah bukan solusi tepat untuk mengatasi Internet Positif. Maka, saya beralih ke metode berbeda, yaitu menggunakan aplikasi pihak ketiga: Psiphon3, SafeIP, dan Hotspot Shield.
Psiphon3 mampu mengatasi masalah, tapi menimbulkan masalah lain, yaitu membuat koneksi internet menjadi lambat. Sedangkan, SafeIP versi gratis tidak bisa mengatasi masalah. Terakhir, Hotspot Shield mampu mengatasi masalah tanpa membuat koneksi internet menjadi lambat. Versi gratis Hotspot Shield menampilkan iklan pada header setiap situs web yang dikunjungi, tapi tidak sebanyak yang ditampilkan oleh Internet Positif. Terlebih baik dari itu, iklan Hotspot Shield dapat dihilangkan. Dengan begitu, saya menilai bahwa permasalahan blokir sudah teratasi.
Pemaksaan
Namun, permasalahan utama sebenarnya yang membuat saya tertarik untuk menulis ini adalah bahwa ada pemaksaan terhadap netizen oleh otoritas tertentu dengan mengatasnamakan perbaikan moral dan keamanan untuk menjadikan netizen sebagai komoditas iklan yang menguntungkan pihak tertentu (AdScam). Seharusnya, kita mengurus moral kita masing-masing bukan diperlakukan seperti anak kecil yang belum paham apa pun. Sedangkan, keamanan adalah bagian penting dari penyedia teknologi yang terus diperbarui. Maka yang menjadi pertanyaan adalah apa iklan (sponsorship) adalah tujuan utama Internet Positif dan menjadikan kita (netizen) sebagai komoditas? atau yang terburuk, apa Internet Positif merupakan “proposal” yang menganjurkan pemerintah otoriter (fasisme)?
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu, urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau
Berikan kami pekerjaan
Tegakkan hukum setegak tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa
Kamu harus dengar suara ini
Mereka (otoritas) tidak membuka lapangan pekerjaan yang seimbang dengan jumlah pelamar kerja. Sekarang, mereka (otoritas) mencegah orang-orang untuk berpenghasilan melalui pasar paling aktif di dunia, pasar valuta asing. Tolak, tolak, dan tolak otoriter!
Penolakan
Saya ingat bagaimana Ignatius Ryan Tumiwa mengkritik otoritas dengan mengajukan hak mati! Saya membayangkan kekacauan seperti apa yang akan terjadi saat pengajuan tersebut dikabulkan. Ya, itu perlawanan cerdas. Tapi, masyarakat berusaha dikaburkan dengan mengembangkan opini bahwa Ignatius Ryan Tumiwa mengalami gangguan kejiwaan. Seperti orang mengatakan, “Cerdas dan gila itu beda tipis”. Contoh, Sigmund Freud, Albert Einstein, dan sebutkan saja sendiri.
Atau, seperti yang dilakukan oleh Woody Guthrie melalui pesan sticker yang ditempelkan pada gitarnya, “This Machine Kills Fascists” pada tahun 1941. Sederhana dan inspiratif! Jangan biarkan fasisme tumbuh di Indonesia karena akan mengekang kita seperti budak yang tidak dihargai. Kita pernah bersatu meruntuhkan otoriter di Indonesia. Jangan biarkan muncul lagi!
Kita berhak mendapatkan informasi dan memilah-milih sendiri; dan wajib mendewasakan diri dalam menerima informasi. Kita berhak mendapatkan penghasilan untuk hidup yang layak; dan wajib bekerja dengan sebaik-baiknya. Kita berhak untuk menolak dijadikan komoditas iklan!
PERBAIKI ATAU HENTIKAN PROYEK INTERNET POSITIF!
Pustaka:
- Artikel tentang gagasan Masyarakat Terbuka oleh Karl R. Popper.
- Deklarasi Hak Asasi Manusia.
- Artikel tentang Keterbukaan Informasi Publik.
- Artikel tentang Perlindungan Konsumen atau unduh dokumen Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Â
- Artikel tentang pesan “This Machine Kills Fascists” oleh Woody Guthrie.
- Artikel tentang Financial Conduct Authority (FCA).
- Artikel tentang AdScam.
(Internet) Positivisme atau Fasisme by Bayu Alfian is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.