Saya bingung harus menulis apa padahal di otak banyak sekali yang harus ‘ditumpahkan’. Seorang kawan pernah bercerita bahwa suatu hari dia dimarahi ayahnya karena mengajak sang ayah ke gereja. Saya berpikir ulang apa yang salah dengan ayahnya sehingga memarahi kawan saya itu? tapi ya sudah, kawan saya sudah mengubur dalam-dalam tentang kegilaan ayahnya yang sebenarnya masih segunung. Tiba suatu hari, kawan saya datang pada saya lagi dan mengatakan bahwa kakaknya sudah gila karena tidak mau bekerja dan mengatakan bahwa orang yang bekerja akan tersedot oleh bumi… brrr… saya merinding mendengarnya. Saya berpikir lagi apakah saya ini juga akan tersedot bumi dan mungkin saya yang paling awal tersedot karena saya berambisi jadi orang kaya.
Lalu apakah kakak kawan saya itu juga akan tersedot sementara dia juga makan dan minum dari hasil orang bekerja? menanggapi cerita kawan saya itu, saya hanya terdiam. Lha mau komentar apa lagi? saya terlalu banyak memberi ceramah pada orang-orang hingga saya sendiri kacau balau. Kawan saya pun pulang dengan semakin membawa beban berat karena teman curhatnya ini pun tak bisa diandalkan. Beberapa waktu yang lalu dia menelpon saya karena temannya yang lain yang ingin diajak curhat mengacuhkannya. Dia berharap saya bisa menampung isi kepalanya. Sepertinya teman saya ini memang banyak masalah dan saya tidak. Tapi ketahuilah sodara2, saya malah lebih bermasalah dibanding kawan saya itu. Saya menggunakan media ini untuk curhat dalam bentuk lain, setidaknya kelihatan keren (bagi saya karena mengumumkan bahwa saya tidak gaptek lagi hehehehe), menumpahkan pada semua orang kekhawatiran saya tentang diri saya sendiri.
Pernah suatu hari, saya sms teman saya saat saya butuh teman curhat, eh dia tak balas sms saya. Padahal sumpah mati saya lagi butuh teman saat itu. Sampai saat saya menerbitkan tulisan inipun teman saya tidak memastikan kehidupan saya sampai saat ini. Tapi ya sudahlah… saya hanya tertawa . Dunia ini sungguh lucu ya… selucu teman2 saya yang mengabaikan teman yang lain utnuk kepentingan pribadinya. Maksudnya bukan hanya saya saja, tapi bagi sodara2 juga loh… malah bisa jadi teman curhat anda nantinya sama dengan teman curhat saya yaitu Blog. Lalu bagaimana dengan sosialisasi tatap muka kita yang menurut saya lebih penting. Status saya dalam jejaring sosial hampir selalu “monolog”. Kenapa? entahlah, mungkin anda lebih bisa menjawabnya.
Saya dan Anda by A. Indah Purnama is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.